Ilmuwan NASA Menguak Teori Konspirasi Kiamat 2012
Terkait dengan maraknya rumor di dunia
maya bahwa Bumi akan berakhir pada Desember 2012, seorang ilmuwan di
NASA, Dr David Morrison berusaha menjawab kekhawatiran tersebut dengan
cara ilmiah.
Sebagaimana diberitakan Daily Mail, Jumat (23/10) ilmuwan yang mengelola jasa 'Ask an Astrobiologist' ini dalam sebuah artikel yang diterbitkan Astronomical Society of the Pacific
mengungkapkan, diduga prediksi kiamat Desember 2012 itu berasal dari
seorang penulis sains fiksi yang menulis tentang peradaban Mesopotamia
kuno, Sumer bahwa sebuah planet yang bernama Nibiru akan menabrak Bumi
pada tanggal itu.
Dr Morrison sendiri menyangsikan
bahwa planet Nibiru itu memang ada. Oleh karena itu, meski kalender
suku Maya berakhir pada 2012, bukan berarti dunia akan berakhir pula,
jelasnya. "Bagi seorang astronom, pernyataan yang sedikit membandel soal
sebuah planet yang dikatakannya 'ada' tapi ternyata 'tidak terlihat'
itu merupakan suatu hal kebodohan," tegasnya.
Ditambahkannya, seandainya
planet Nibiru itu memang ada, sudah tentu ia terlacak oleh para astronom
lainnya baik yang professional maupun yang amatir di seluruh dunia.
Mereka tidak akan tinggal diam memberitahukan masyarakat jika memang
planet itu memasuki sistim tata surya kita.
Soal kalender suku Maya yang
berakhir pada tahun 2012, dia menjelaskan, "Kalender kuno memang menjadi
bahan yang menarik bagi para sejarawan, tapi kalender kuno itu tidak
cocok dengan kemampuan kita untuk melacak atau ketepatan waktu seperti
kalender yang kita gunakan sekarang. Intinya adalah kalender, baik itu
yang sifatnya kontemporer maupun kuno, tidak mampu memprediksi masa
depan planet kita atau memperingatkan hal-hal apa yang bakal terjadi
pada penanggalan yang tepat," jelas ilmuwan ini.
Dia juga menepis bahwa
beredarnya keyakinan Kiamat 2012 di dunia maya yang menyebutkan
planet-planet di Galaksi Bima Sakti berada pada garis sejajar dan
menggangu medan magnit gravitasi Bumi serta bisa membalikkan rotasi
Bumi. "Meski kutub magnit Bumi berputar setiap 400.000 tahun bukan
berarti itu membahayakan. Rotasi bumi berbalik arah itu tidak pernah
terjadi dan tak kan terjadi," tegasnya.
Dr Morrison justru menuding
semua itu ulah skenario pembuatan film Hollywood 2012 yang dipicu oleh
maraknya iklan film tersebut di dunia maya sebelum penayangan
perdananya. Walhasil, menurutnya masyarakat menjadi 'kosmophobia',
perasaan takut terhadap bencana-bencana kosmo yang menimpa manusia.
"Saya hanya bisa berharap masyarakat mampu membedakan mana plot film
Hollywood dan mana yang realita," tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar